Resensi Film : Mirror

dipersembahkan oleh ylsvtr on Monday, March 21, 2011

Cuma 2 film layar lebar Indonesia yang gw suka yaitu MIRROR dan DEALOVA. Kalau dikategorikan yaa Dealova itu untuk film drama dan Mirror disini adalah film horor. Dua film ini sih udah lama banget , kira-kira tahun 2006 lah. Gw sekarang gak suka film Indonesia lagi, enakan nonton film Luar. Yatapi kalau ada film yang sekelas 2 ini sih mau banget gw udah haus nonton film Indonesia yang NGENA di hati hihi. Jujur gw pertama nonton Mirror dan langsung suka tuh pas gw beli kaset bajakan gitu hihi, akhirnya jadi sukaaaaa banget sama ini film karena SEMUANYA. Grafisnya, Ceritanya, akting pemainnya, alurnya, maknanya, audio dan soundtracknya juga. Sekarang di rental udah gak ada lagi ini film di tipi juga udah jarang. Untung gw punya kasetnya jadi bisa nonton kapanpun deh hihi (yang mau pinjem monggo) :P
OKEDEH LIHAT SINOPSISNYA LAGSUNG YUK CYIIIIIN, READMORE YAPS :D



Berlatar di Jakarta, diceritakan Kikan (Nirina Zubir) adalah gadis SMA yang lincah, jahil dan suka menakut-nakuti teman-temannya. Akibat kejahilannya tersebut, suatu hari ia terjatuh dan terbentur kepalanya sehingga pingsan. Setelah pingsan, ia mendapat kemampuan paranormal yang tidak dimiliki oleh orang lain yang ia rasakan melalui cermin. Kejadian pertama yang dialaminya setelah pingsan adalah tidak dapat melihat bayangan salah satu penjaga sekolah di cermin toilet yang kemudian ditemukan Kikan sudah gantung diri di toilet.
Kejadian berikutnya yang dialami Kikan adalah saat ia menginap di rumah tetangganya (Unique Priscilla & Indra Brasco) karena ia dihantui oleh hantu penjaga sekolah tersebut di rumahnya. Besoknya, tetangganya berniat pergi liburan, dan sempat mengajak Kikan. Tapi Kikan menolak karena harus menjemput ibunya di bandara. Saat tetangganya sekeluarga itu asyik bermain, tiba-tiba di cermin Kikan kembali tidak melihat bayangan mereka sekeluarga. Di tengah perjalanan, Kikan melihat keluarga tetangganya tadi berjalan ke lain arah, dengan tubuh yang berdarah serta ekspresi wajah yang kosong. Ternyata telah terjadi kecelakaan yang menyebabkan semua anggota keluarga tetangganya tersebut meninggal. Kikan kemudian menyimpulkan bahwa siapapun yang bayangannya tidak dapat dia lihat di cermin, maka orang tersebut akan meninggal dalam waktu dekat.
Kikan kembali mendapati kejadian yang sama dengan Ibu Yani (Henidar Amroe), guru sekolah yang sangat disayanginya seperti ibunya sendiri. Ia tidak dapat melihat bayangan Ibu Yani di cermin kecil miliknya. Kikan yang tidak ingin ibu gurunya meninggal, berusaha mencegahnya sekuat mungkin, tetapi Ibu Yani mengatakan bahwa semua manusia nantinya akan meninggal, dan bila dia memang akan meninggal, berarti Kikan tidak akan bisa mencegahnya. Kikan akhirnya merelakan Ibu Yani pergi dalam perjalanan ke Surabaya. Besok malamnya, Kikan kembali melihat di televisi tentang kecelakaan yang terjadi di jalan lintas Jakarta - Surabaya yang menimpa mobil yang ditumpangi Ibu Yani.
Setelah kematian Ibu Yani, Kikan dijauhi oleh teman-temannya karena dianggap menyebabkan kematian gurunya. Kikan merasa sangat sedih, karena tidak ada yang mau memahami keadaannya. Hanya Doni (Jonathan Mulia), teman dekatnya yang sedari dulu menaruh hati pada Kikan, tetap memperhatikan dan mau menerima Kikan. Di rumah, Kikan kembali dihantui kejadian paranormal. Kikan yang sangat ketakutan, terpaksa menuju rumah Doni. Di kamar Doni, Kikan menemukan begitu banyak surat cinta yang ingin dikirimkan Doni kepadanya. Hal ini kemudian menumbuhkan rasa cinta di hati Kikan kepada Doni, dan hubungan cinta mereka untuk sesaat berhasil menghilangkan rasa takut Kikan.
Di tengah hubungan cinta Kikan dan Doni, kejadian paranormal terjadi kembali. Hal yang paling ditakutkan Kikan terjadi, yaitu ketika dia tak dapat melihat bayangannya sendiri di cermin. Kikan menjadi guncang jiwanya dan berlari melintasi jalan di kota tanpa berhati-hati, untung Doni sempat melihatnya dan menyelamatkannya dari kecelakaan. Doni merawat dan menjaga Kikan di rumahnya, namun Kikan yang mengetahui nasib yang menanti dirinya menjadi semakin terguncang jiwanya. Kikan bahkan berusaha tidak tidur dengan memakan cabe rawit karena takut pada kematian yang menunggunya bahkan saat dia sedang tidur. Kikan dihantui mimpi buruk yang berkelanjutan, dan karena tak ingin menerima nasib, Kikan memutuskan untuk mencari pertolongan paranormal. Kikan mengendarai mobilnya dalam keadaan tidak sehat, membeli beberapa majalah dan tabloid misteri untuk menemukan alamat seorang paranormal. Kikan sibuk melihat majalah sambil menyetir, mobilnya oleng tabrakan dan hancur. Kikan keluar terguncang dari mobilnya, namun tertawa gembira karena dia tidak mati.
Kikan bertemu dengan paranormal yang dicarinya (Leo Lumanto), yang berkata bahwa Kikan tidak perlu takut dengan kematian, dan cinta sejatinya akan memberinya daya hidup. Kikan yang masih gundah kembali kerumahnya, dan kaget melihat rumahnya sedang dalam suasana duka. Kikan melihat banyak orang berkumpul di rumahnya, teman-temannya, sampai ayah Kikan (Joshua Pandelaki) yang hanya diam termenung dalam duka. Kikan mengira bahwa ibunya (Ira Wibowo) telah meninggal, ia menangis dan melihat ke dalam peti mati, terkejut karena ternyata yang terbaring di dalamnya adalah Kikan sendiri. Ibu Kikan menangis tersedu di samping peti. Kikan berusaha menggapai ibunya dan teman-temannya tapi tidak dapat meraih siapapun. Doni juga datang dan mengenakan kalung yang hendak dihadiahkannya pada jenazah Kikan. Kikan yang dalam keadaan terguncang tak dapat menerima semua kejadian ini dan berlari keluar rumah, berpapasan dengan sang paranormal dan mengetahui bahwa dia sebenarnya telah meninggal dalam kecelakaan mobil yang menimpanya. Paranormal tersebut berpesan pada arwah Kikan untuk menyelesaikan apa yang belum diselesaikan Kikan, untuk menyatakan cintanya kepada orang yang dicintainya.
Bagian akhir dari film memperlihatkan Doni yang sedang berdiri sendirian disebuah dermaga danau yang biasa didatanginya bersama Kikan. Doni merasakan kehadiran Kikan dan memanggil-manggil Kikan, menanyakan apakah Kikan juga mencintainya seperti dia mencintai Kikan. Doni tiba-tiba melihat serombongan kunang-kunang yang digemari Kikan. Doni menggapai salah satu kunang-kunang, kemudian melihat Kikan yang diterangi hamburan kunang-kunang, menyatakan cintanya pada Kikan sebelum Kikan pergi menghilang dengan tersenyum.

{ 2 komen nih...... read them below or add one }

Nira Kunea said...

Kakak, aku mau nanya, nih. Kakak kan, punya kasetnya? Kakak tau nggak nama sekolah tempat Kikan and Doni sekolah?

ylsvtr said...

aku gak punya kasetnya dan aku enggak tau nama sekolahnya hehe, mungkin bisa tanya Google :)

Post a Comment