Naskah Puisi

dipersembahkan oleh ylsvtr on Tuesday, March 15, 2011

heeem ini puisi-puisi yang gw buat waktu kelas 8 nih
entah kenapa gw mulai enggak produktif lagi menghasilkan puisi-puisi sekarang ini
yah mungkin karena waktu yah....



Anugerah Tuhan

Jika engkau menatap ke langit
Cobalah sesekali bertanya
Langit nan elok
siapa gerangan pencipta dirimu

Lautan bak intan permata
Indah rupa dirimu
Hai laut nan indah
beritahu aku siapa penciptamu


Hai manusia nan sempurna
Indah rupamu tak ternilai
Pahatan cinta dan kasih sayang
Siapakah gerangan yang menciptakanmu

Wahai langit laut dan manusia
Curahkanlah seluruh isi hati dan jiwamu
Kepada penciptamu
Karena Tuhan yang menciptakanmu

Anugerah yang Ia berikan
Tak dapat kita hitung seberapa besarnya
Hanya amal dan kebaikan kita
Yang harus kita hitung 









CINTA SEMBUNYI

Dikala jiwa kesepian
dirimu seakan mengobatinya
Dirimu membius jiwaku
Membuat diriku seakan melayang

Bisakah aku mencintaimu
Aku sangat butuh sentuhan
kasih sayangmu yang tulus
Untuk menutupi rasa sepiku

Tetapi dunia seakan menolak
Mengamuk tak ingin kita bersama
Aku tak bisa menolak kehendak alam
yang telah mengubah jiwa ini

Mungkin aku hanya bisa mencintaimu
dengan sembunyi-sembunyi
Berkhayal ku bisa mendapatkannya
Butir-butir mutiara cinta nan elok darimu














KANGEN


Sudah lama ku tunggu kamu disini
Di persimpangan ruas jalan
Yang gelap tak bercahaya
Oleh cinta dan kasih sayangmu

Mengapa atau apa hanya
perasaanku saja yang merasakannya
Dirimu telah menjauh dariku
Seakan tak mengharapkan aku

Tetes demi tetes air mata
mengalir dari benda berharga milikku
Teganya engkau meninggalkan aku
Membiarkan aku merasa kangen

Izinkan aku berjumpa denganmu
Walaupun hanya dalam angan
impian sunyi menyendiri
Dan tak menjadi beban hidupku



 









PUJANGGA HATI

Hati teremas oleh setiap
kata-kata indah milikmu
Seolah terbius sinar matamu
yang bisa merobek jantungku

Berikan aku sepatah kata darimu
Yang pasti indah dan istimewa
Aku hanya meminta tiga kata
darimu sang pujangga hatiku

Ucapkanlah kata-kata itu wahai pujanggaku
Aku tak sabar ingin mendengarnya
Saat kau akan  berkata
Aku cinta padamu
 



















Antara Benci dan Cinta


Ku tak tau mengapa hatiku sunyi
Seperti kolam tanpa air
Hening tak ada rasa yang mengikat batin
Yang mengikat segenap jiwa dan raga

Hambar
Tak bisa berucap janji sehidup semati
Hening
Serupa dengan laut yang tak berombak

Bingung tak menentu
mengartikan rasa yang tak nyata
Benci atau cinta
Yang kau persembahkan kepadaku

Sepi tak berarti
Hidup tanpa rasa benci dan cinta
Mungkin aku bisa mengartikan hidup ini
sebagai titian menuju kebahagiaan yang sunyi














KEBENCIAN


Ingin ku hunuskan sebilah pedang
nan tajam di ulu hatimu
Tepat di ulu hatimu
Agar kau binasa oleh tangan dinginku

Jika bisa, akan ku sayat bola matamu
oleh sepotong kaca yang istimewa
Potongan kaca yang berlumuran darah
yang segera ingin menyayat bola matamu

Ingin pula ku hempaskan jiwamu
di padang gersang dan bebatuan
Agar jiwamu senantiasa tersiksa
Karena dosa yang seperti ingin menelanmu

Jika engkau mati di depan mataku
mungkin aku akan tertawa puas
Entah sampai kapan aku tertawa
Mungkin sampai aku pun ikut mati dalam kesengsaraan jiwa














Tamparan Kasih Sayang

Tak ada hujan tak ada badai
Tiba-tiba kau tampar aku
Kau tampar aku dengan kasih sayang
Yang engkau miliki dan kau jaga

Ingin ku balas tamparan itu
Dengan segenap hati dan perasaanku
Tapi entah mengapa aku tak bisa
Aku tak sanggup untuk itu

Walaupun kau menamparku
Tapi aku tau kau tak ada rasa
Benci dan benci padaku
Itu semua terlihat jelas di wajahmu, kasih




















Balada Hujan Panas


Suasana siang yang terik
Menjadi bagian dalam kehidupan
Seluruh energi dikeluarkan
Demi untuk mencari sesuap nasi

Begitu menikmati siang ini
Suasana bising di sana-sini
Melihat ke atas pun tak berani
Karena terikmu hai siang hari

Jika turun hujan rintik-rintik
Tak menggoyahkan semangat ibukota
Tetap bising tak terkendali
Walaupun suasana gerah bergerimis

Matahari tetap terik walaupun awan menangis
Ada yang tak peduli dan melanjutkan kehidupan
Ada yang bergerimis ria tanpa memikirkan kesehatan
Dan ada yang merenung di balik kaca yang berembun

{ 0 komen nih...... read them below or add one }

Post a Comment